• Gelaph’s Blog
  • Mia’s Blog
  • Gelaph on Tumblr
  • Mia on Tumblr
  • About Working-Paper

working-paper

~ Documentation of Emotion

working-paper

Tag Archives: cerpen

Sayang yang (Telanjur) Membeku

06 Wednesday Mar 2013

Posted by clients in Cerita Cinta

≈ Leave a comment

Tags

@sindyshaen, cerpen, fiksi, Sindy Shaen

Prepared by Client:
Sindy Shaen (@sindyshaen)

Hujan belum juga berhenti saat kamu datang mengetuk pintu rumahku dalam keadaan basah kuyup.

“Mau apa kamu ke sini tengah malam begini?” Itulah pertanyaan yang spontan keluar dari mulutku.

“Aku mau minta maaf. Tolong, maafkan aku!” Jawabmu dengan nada lirih.

Malam ini, tiga hari setelah kata putus meluncur dengan berat dari mulutku.

“Kita putus saja! Aku tak tahan menjalani hubungan bersama seseorang yang masih mencintai mantan kekasihnya.”

“Tapi, aku hanya mencintaimu, Sayang. Tidak ada dia yang lain di antara kita.”

“Lalu, ini apa? Apa maksudmu masih menyimpan foto mantan kekasihmu di handphonemu?”

“Itu, itu…”

“Ah sudahlah! Aku capek meladenimu! Kita putus!”

Selintas pertengkaran malam itu memenuhi benakku sebelum perkataanmu memecah hening di antara kita.

“Boleh aku masuk?”

“Tidak! Kita bicara di teras saja!” Jawabku dengan nada ketus.

Aku melihat tubuhmu mulai menggigil kedinginan. Dua tangan dilipat di atas perut, seakan memeluk dirimu sendiri. Bibirmu mulai membiru. Ada rasa iba yang tiba-tiba muncul. Bajumu basah dan kamu kedinginan. Aku khawatir nanti kamu jatuh sakit.

Ah! Segera kulenyapkan rasa kasihan itu. Kamu bahkan tega menyakitiku lebih dari itu. Lagian, bukan aku yang menyuruhmu hujan-hujanan tengah malam begini. Bukan aku juga yang memintamu untuk datang meminta maaf. Aku tak butuh kata maaf darimu karena di antara kita sudah tak ada apa-apa lagi.

“Aku minta maaf!” Sekali lagi perkataanmu memecah hening di antara kita, dan suaramu sedikit bergetar karena menggigil kedinginan.

“Kurasa tak ada yang perlu dimaafkan. Untuk apa kamu meminta maaf padaku? Toh, maaf itu tak ada gunanya lagi.”

“Tapi aku benar-benar ingin minta maaf. Aku ingin kita seperti dulu lagi.”

“Kita? Tak akan ada lagi ‘kita.’ ‘Kita’ sudah mati!” Continue reading →

Advertisement

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Malam Ke-Tiga-Puluh-Sembilan

21 Thursday Feb 2013

Posted by clients in Cerita Cinta

≈ Leave a comment

Tags

@dendiriandi, cerpen, cinta, Dendi Riandi

Prepared by Client:
Dendi Riandi (@dendiriandi)

Kulangkahkan kaki menyebrangi jalan raya, setelah memastikan tidak ada kendaraan yang lewat dari sebelah kiriku. Gerimis kecil yang terjatuh dari langit membuatku mempercepat langkah, berlari-lari kecil sambil menutupi atas kepala dengan kedua tangan. Tujuanku menuju kedai kopi yang terletak dekat tikungan, tepat di ujung jalan ini.

Dengan perlahan ku jejakkan kaki ke dalam kedai kop. Kulayangkan pandangan ke seluruh ruangan. Tempat ini masih sama seperti dua tahun lalu. Kursi-kursi dengan bentuk klasik namun beralaskan bantal empuk berjajar empat-empat, berbaris rapih mengelilingi meja berbentuk bongkahan kayu besar setinggi pinggang. Ada 20 meja di dalam kedai kopi ini. Beberapa lukisan dengan bergambar para petani kopi dengan bermacam bentuk menghiasi dindingnya. Sebuah meja barista, tempat kita memesan minuman berada di bagian belakang ruangan ini. Di belakang meja barista terdapat empat buah coffee maker.

Mataku kembali menyisir seluruh ruangan, mencari-cari seseorang yang baru saja masuk ke kedai kopi ini tadi. Seorang wanita ber-cardigan ungu dengan celana jeans hitam. Dia, wanita yang sudah berhari-hari ini sedang kucari. Malam ini aku menemukannya di sini, di dalam kedai kopi ini. Kedai kopi tempat pertama kali kami berjumpa.

Pandanganku berhenti tepat di pojok sebelah kiri dari ruangan. Di meja paling belakang, wanita itu sedang duduk. Di meja itu, dua tahun lalu, pertama kalinya aku menyentuh tangannya dan saling berkenalan. Dia duduk berdua, sepertinya dengan seorang pria. Kufokuskan mataku ke arah pria itu. Rambut belah pinggir dengan sisiran klimis, kemeja rapih, celana bahan dan sepatu pantopel. Sial, sepertinya aku kenal dengan pria itu. Continue reading →

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Dua Tangis Untuk Kasih

13 Wednesday Feb 2013

Posted by clients in Fiction & Imagination

≈ Leave a comment

Tags

@kikisuriki, cerpen, fiksi, Kiki Raihan

Prepared by client:
Kiki Raihan (@kikisuriki)

Seperti juga kamu, aku tak tahu bagaimana caranya mengucap selamat berpisah pada mereka yang kucinta. Jadi, tolong jangan tanyakan bagaimana caranya mengatasi perasaan perih terkelupas saat kau harus melambaikan tangan pada mereka yang kau sayang.

Entah di depan pintu embarkasi bandara, peron kereta api, dermaga pelabuhan, terminal bis, atau bahkan di tepian ranjang seseorang yang napasnya tinggal satu persatu.

Dari kecil dulu aku sudah tahu. Aku bukanlah orang yang terampil membahasakan gumpalan pedih perih. Pun senang riang yang diam-diam berjejalan memenuhi ruang sanubari dan pikiran. Aku lebih suka tertawa dalam diam, memaki dalam hati tanpa dendam, dan menangis pelan-pelan bagai gerimis redam. Tolong maklumi diriku. Sebab ayah bundaku tak pernah mengalirkan tradisi membuka diri seperti yang kalian pelajari dari keluarga masing-masing. Continue reading →

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Fix You

06 Wednesday Feb 2013

Posted by clients in Cerita Cinta

≈ 1 Comment

Tags

@sarahpuspita, cerpen, Coldplay, fiksi, fix you, Sarah Puspita, traveloveing

Prepared by Client:
Sarah Puspita (@sarahpuspita)

Stasiun MRT sudah bebas dari desakan orang kantoran ketika aku memutuskan untuk pulang ke hotel. Sambil bernyanyi kecil, aku melangkahkan kaki mendekati bangku tempat para penumpang duduk menunggu kereta.

Mataku menangkap seorang lelaki yang sedang duduk di sana. Pandangannya lurus ke bawah. Termenung menatap ubin yang menyusun lantai stasiun.

Aku memiringkan kepala, mencoba mencari tahu seperti apa wajahnya. Namun hal itu agak sulit lantaran topi jaketnya terpasang menutupi hampir 3/4 kepala. Langkah kuayunkan ke arah lelaki asing itu. Kemudian kuletakkan tubuh lebih kurang setengah meter dari tempat ia duduk.

Ia masih tak bergeming. Terhanyut dalam lamunan hingga matanya memicing dan keningnya berkerut. Ia terlihat seperti menahan rasa sakit. Rasa sakit yang amat sangat.

Aku memperhatikannya dari sudut mata. Mencoba menerka apa yang tengah menyiksanya.

Terlukakah kakinya? Continue reading →

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Orang Ketiga

30 Wednesday Jan 2013

Posted by clients in Cerita Cinta

≈ Leave a comment

Tags

@evanjanuli, cerita cinta, cerpen, Evan Januli, fiksi

Prepared by Client:
Evan Januli (@evanjanuli)

Orang ketiga.

Dua kata yang paling aku benci sampai saat ini.

Dua kali hubunganku harus berhenti di tengah jalan karena orang ketiga yang tiba-tiba hadir. Mungkin memang tidak sepatutnya kita terlalu membenci sesuatu. Karena suatu saat, bisa saja kita malah berada di posisi tersebut.

Ya, itu aku. Baru saja kemarin menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain. Dan yang aku pelajari adalah, salah dan benar hanyalah sebuah skala pengukuran relativitas.

Hari ke sembilan belas bulan sembilan. Merupakan awal dari rentetan hari-hariku yang tidak tenang. Hampir setiap malam, dua orang kekasih yang juga sahabatku masing-masing mengadukan masalah percintaan mereka kepadaku. Setiap paginya, terpaksa aku harus membersihkan telingaku lebih lama akibat terlalu sering digunakan untuk menerima telepon mereka.

Jujur, aku gemas sekali. Mengapa mereka tidak bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Mengapa harus aku menjadi perantaranya? Mengapa? Continue reading →

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...
← Older posts
Newer posts →

Two nice-young-Taurean ladies who are passionate on sharing some fiction stories. Read, and fall for our writings :)

Just click follow and receive the email notification when we post a brand new story! :)

Our Filing Cabinet

Working-Paper Preparers

  • gelaph
    • Bayangmu Teman
    • Penyesalan Selalu Datang Terlambat
    • Seratus Dua Puluh Detik
    • My Kind of Guy
    • Hati-hati, Hati
    • Matahari, Bumi, dan Bulan
    • Si Jaket Merah
    • Manusia Zaman Batu
    • Sebuah Perjalanan
    • First Thing on My Head
  • clients
    • Cinta Ala Mereka
    • Fix You – Part 2
    • Sepatu untuk Titanium
    • Susan dan Sepatu Barunya
    • My Mysterious Friend
    • Perih
    • Sayang yang (Telanjur) Membeku
    • Menikmati (Bersama) Bintang
    • Malam Ke-Tiga-Puluh-Sembilan
    • Dua Tangis Untuk Kasih
  • myaharyono
    • Kita (Pernah) Tertawa
    • Sang Penari
    • Jangan Jatuh di Bromo
    • Perkara Setelah Putus
    • A Gentle Smile in Amsterdam
    • The Simple Things
    • Sepatu Sol Merah
    • Tell Us Your Shoes Story
    • How To Be Our Clients
    • Hari Yang Ku Tunggu

Ready to be Reviewed

  • Kita (Pernah) Tertawa
  • Bayangmu Teman
  • Cinta Ala Mereka
  • Fix You – Part 2
  • Sang Penari
  • Sepatu untuk Titanium
  • Susan dan Sepatu Barunya
  • Jangan Jatuh di Bromo
  • My Mysterious Friend
  • Perih
  • Sayang yang (Telanjur) Membeku
  • Menikmati (Bersama) Bintang
  • Malam Ke-Tiga-Puluh-Sembilan
  • Dua Tangis Untuk Kasih
  • Fix You

Ledger and Sub-Ledger

  • Cerita Cinta (44)
  • Estafet Working-Paper (5)
  • Fiction & Imagination (12)
  • Writing Project (2)

Mia on Twitter

Tweets by myaharyono

Gelaph on Twitter

Tweets by gelaph

Meet our clients

  • @armeyn
  • @cyncynthiaaa
  • @deardiar
  • @dendiriandi
  • @dheaadyta
  • @evanjanuli
  • @kartikaintan
  • @NH_Ranie
  • @nisfp
  • @romeogadungan
  • @sanny_nielo
  • @saputraroy
  • @sarahpuspita
  • @TiaSetiawati

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • working-paper
    • Join 41 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • working-paper
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
%d bloggers like this: