• Gelaph’s Blog
  • Mia’s Blog
  • Gelaph on Tumblr
  • Mia on Tumblr
  • About Working-Paper

working-paper

~ Documentation of Emotion

working-paper

Tag Archives: fiksi

My Mysterious Friend

20 Wednesday Mar 2013

Posted by clients in Cerita Cinta

≈ Leave a comment

Tags

@deardiar, cerpen, Diar Trihastuti, fiksi

Prepared by Client:
Diar Trihastuti (@deardiar)

Arrggghhh…! Ini kerjaan kenapa nggak abis – abis!

Ingin rasanya gue menyerudukkan kepala ke layar laptop setiap ada notifikasi yang masuk di Microsoft Outlook. Seriously, nggak bisa distop gitu ya email – email ini? Misalnya tiap hari cuma terima 60 email, gitu?

Gue melirik ke sekeliling kubikel meja kerja. Ternyata nggak semua orang tampangnya se-stress gue. Ada yang kayaknya lagi curi –curi main Twitter, Path,  browsing, sampai game online di Facebook. Padahal title kita semua sama di sini. Sama – sama junior manager!

Oh ok. Berarti gue aja yang over loaded. Atau guenya aja yang kerjanya kurang smart. Mamam noh work smart, play hard! Rutuk gue dalam hati.

Trrrtt Trrrtt

Getaran Blackberry membuat gue mengambilnya dengan cepat. Ada SMS! Dan bukan dari provider kayak biasanya. Duh jomblo amat sih gue.

08157316XXXX:
Senyum dikit dong

Eh?

Nomor yang nggak gue kenal.

Gue melirik ke kanan kiri. Penasaran siapa yang mengirim gue SMS. Ini pasti keisengan salah satu teman kantor gue. Kalau nggak, mana si pengirim tau gue lagi manyun?

Me:
Siapa sih ini?

08157316XXXX:
Nggak usah nanya siapa gue. Tapi tanyakan apa yang telah gue berikan pada negara

Me:
-_____-“ Continue reading →

Advertisement

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Sayang yang (Telanjur) Membeku

06 Wednesday Mar 2013

Posted by clients in Cerita Cinta

≈ Leave a comment

Tags

@sindyshaen, cerpen, fiksi, Sindy Shaen

Prepared by Client:
Sindy Shaen (@sindyshaen)

Hujan belum juga berhenti saat kamu datang mengetuk pintu rumahku dalam keadaan basah kuyup.

“Mau apa kamu ke sini tengah malam begini?” Itulah pertanyaan yang spontan keluar dari mulutku.

“Aku mau minta maaf. Tolong, maafkan aku!” Jawabmu dengan nada lirih.

Malam ini, tiga hari setelah kata putus meluncur dengan berat dari mulutku.

“Kita putus saja! Aku tak tahan menjalani hubungan bersama seseorang yang masih mencintai mantan kekasihnya.”

“Tapi, aku hanya mencintaimu, Sayang. Tidak ada dia yang lain di antara kita.”

“Lalu, ini apa? Apa maksudmu masih menyimpan foto mantan kekasihmu di handphonemu?”

“Itu, itu…”

“Ah sudahlah! Aku capek meladenimu! Kita putus!”

Selintas pertengkaran malam itu memenuhi benakku sebelum perkataanmu memecah hening di antara kita.

“Boleh aku masuk?”

“Tidak! Kita bicara di teras saja!” Jawabku dengan nada ketus.

Aku melihat tubuhmu mulai menggigil kedinginan. Dua tangan dilipat di atas perut, seakan memeluk dirimu sendiri. Bibirmu mulai membiru. Ada rasa iba yang tiba-tiba muncul. Bajumu basah dan kamu kedinginan. Aku khawatir nanti kamu jatuh sakit.

Ah! Segera kulenyapkan rasa kasihan itu. Kamu bahkan tega menyakitiku lebih dari itu. Lagian, bukan aku yang menyuruhmu hujan-hujanan tengah malam begini. Bukan aku juga yang memintamu untuk datang meminta maaf. Aku tak butuh kata maaf darimu karena di antara kita sudah tak ada apa-apa lagi.

“Aku minta maaf!” Sekali lagi perkataanmu memecah hening di antara kita, dan suaramu sedikit bergetar karena menggigil kedinginan.

“Kurasa tak ada yang perlu dimaafkan. Untuk apa kamu meminta maaf padaku? Toh, maaf itu tak ada gunanya lagi.”

“Tapi aku benar-benar ingin minta maaf. Aku ingin kita seperti dulu lagi.”

“Kita? Tak akan ada lagi ‘kita.’ ‘Kita’ sudah mati!” Continue reading →

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Dua Tangis Untuk Kasih

13 Wednesday Feb 2013

Posted by clients in Fiction & Imagination

≈ Leave a comment

Tags

@kikisuriki, cerpen, fiksi, Kiki Raihan

Prepared by client:
Kiki Raihan (@kikisuriki)

Seperti juga kamu, aku tak tahu bagaimana caranya mengucap selamat berpisah pada mereka yang kucinta. Jadi, tolong jangan tanyakan bagaimana caranya mengatasi perasaan perih terkelupas saat kau harus melambaikan tangan pada mereka yang kau sayang.

Entah di depan pintu embarkasi bandara, peron kereta api, dermaga pelabuhan, terminal bis, atau bahkan di tepian ranjang seseorang yang napasnya tinggal satu persatu.

Dari kecil dulu aku sudah tahu. Aku bukanlah orang yang terampil membahasakan gumpalan pedih perih. Pun senang riang yang diam-diam berjejalan memenuhi ruang sanubari dan pikiran. Aku lebih suka tertawa dalam diam, memaki dalam hati tanpa dendam, dan menangis pelan-pelan bagai gerimis redam. Tolong maklumi diriku. Sebab ayah bundaku tak pernah mengalirkan tradisi membuka diri seperti yang kalian pelajari dari keluarga masing-masing. Continue reading →

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Fix You

06 Wednesday Feb 2013

Posted by clients in Cerita Cinta

≈ 1 Comment

Tags

@sarahpuspita, cerpen, Coldplay, fiksi, fix you, Sarah Puspita, traveloveing

Prepared by Client:
Sarah Puspita (@sarahpuspita)

Stasiun MRT sudah bebas dari desakan orang kantoran ketika aku memutuskan untuk pulang ke hotel. Sambil bernyanyi kecil, aku melangkahkan kaki mendekati bangku tempat para penumpang duduk menunggu kereta.

Mataku menangkap seorang lelaki yang sedang duduk di sana. Pandangannya lurus ke bawah. Termenung menatap ubin yang menyusun lantai stasiun.

Aku memiringkan kepala, mencoba mencari tahu seperti apa wajahnya. Namun hal itu agak sulit lantaran topi jaketnya terpasang menutupi hampir 3/4 kepala. Langkah kuayunkan ke arah lelaki asing itu. Kemudian kuletakkan tubuh lebih kurang setengah meter dari tempat ia duduk.

Ia masih tak bergeming. Terhanyut dalam lamunan hingga matanya memicing dan keningnya berkerut. Ia terlihat seperti menahan rasa sakit. Rasa sakit yang amat sangat.

Aku memperhatikannya dari sudut mata. Mencoba menerka apa yang tengah menyiksanya.

Terlukakah kakinya? Continue reading →

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Orang Ketiga

30 Wednesday Jan 2013

Posted by clients in Cerita Cinta

≈ Leave a comment

Tags

@evanjanuli, cerita cinta, cerpen, Evan Januli, fiksi

Prepared by Client:
Evan Januli (@evanjanuli)

Orang ketiga.

Dua kata yang paling aku benci sampai saat ini.

Dua kali hubunganku harus berhenti di tengah jalan karena orang ketiga yang tiba-tiba hadir. Mungkin memang tidak sepatutnya kita terlalu membenci sesuatu. Karena suatu saat, bisa saja kita malah berada di posisi tersebut.

Ya, itu aku. Baru saja kemarin menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain. Dan yang aku pelajari adalah, salah dan benar hanyalah sebuah skala pengukuran relativitas.

Hari ke sembilan belas bulan sembilan. Merupakan awal dari rentetan hari-hariku yang tidak tenang. Hampir setiap malam, dua orang kekasih yang juga sahabatku masing-masing mengadukan masalah percintaan mereka kepadaku. Setiap paginya, terpaksa aku harus membersihkan telingaku lebih lama akibat terlalu sering digunakan untuk menerima telepon mereka.

Jujur, aku gemas sekali. Mengapa mereka tidak bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Mengapa harus aku menjadi perantaranya? Mengapa? Continue reading →

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...
← Older posts

Two nice-young-Taurean ladies who are passionate on sharing some fiction stories. Read, and fall for our writings :)

Just click follow and receive the email notification when we post a brand new story! :)

Our Filing Cabinet

Working-Paper Preparers

  • gelaph
    • Bayangmu Teman
    • Penyesalan Selalu Datang Terlambat
    • Seratus Dua Puluh Detik
    • My Kind of Guy
    • Hati-hati, Hati
    • Matahari, Bumi, dan Bulan
    • Si Jaket Merah
    • Manusia Zaman Batu
    • Sebuah Perjalanan
    • First Thing on My Head
  • clients
    • Cinta Ala Mereka
    • Fix You – Part 2
    • Sepatu untuk Titanium
    • Susan dan Sepatu Barunya
    • My Mysterious Friend
    • Perih
    • Sayang yang (Telanjur) Membeku
    • Menikmati (Bersama) Bintang
    • Malam Ke-Tiga-Puluh-Sembilan
    • Dua Tangis Untuk Kasih
  • myaharyono
    • Kita (Pernah) Tertawa
    • Sang Penari
    • Jangan Jatuh di Bromo
    • Perkara Setelah Putus
    • A Gentle Smile in Amsterdam
    • The Simple Things
    • Sepatu Sol Merah
    • Tell Us Your Shoes Story
    • How To Be Our Clients
    • Hari Yang Ku Tunggu

Ready to be Reviewed

  • Kita (Pernah) Tertawa
  • Bayangmu Teman
  • Cinta Ala Mereka
  • Fix You – Part 2
  • Sang Penari
  • Sepatu untuk Titanium
  • Susan dan Sepatu Barunya
  • Jangan Jatuh di Bromo
  • My Mysterious Friend
  • Perih
  • Sayang yang (Telanjur) Membeku
  • Menikmati (Bersama) Bintang
  • Malam Ke-Tiga-Puluh-Sembilan
  • Dua Tangis Untuk Kasih
  • Fix You

Ledger and Sub-Ledger

  • Cerita Cinta (44)
  • Estafet Working-Paper (5)
  • Fiction & Imagination (12)
  • Writing Project (2)

Mia on Twitter

  • As I remembered her, she hates farewell so much. Setiap mau pisahan abis ketemu suka mewek. Sekarang yang ditinggal… twitter.com/i/web/status/1… 3 years ago
  • Lihat kondisi Konih semalem udah bikin nangis, pagi ini dapet kabar Konih gak ada jadi lemes banget. Sedih banget. Nangis lagi. 3 years ago
  • Gak banyak temen Twitter yang awet sampe sekarang temenan, salah satunya @Dear_Connie . Bersyukur semalem sempet ke… twitter.com/i/web/status/1… 3 years ago
  • RT @lyndaibrahim: Akhirnya gak tahan juga untuk gak mengomentari klaim @prabowo semalam soal menang 62%. Mas @sandiuno — you went to biz… 3 years ago
  • RT @KaryaAdalahDoa: “Masalah negara nggak bisa cuma berdasarkan keluh kesah satu dua orang. Ibu ini.. Ibu ini.. Kita ini lagi ngomongin neg… 3 years ago
Follow @myaharyono

Gelaph on Twitter

Error: Please make sure the Twitter account is public.

Meet our clients

  • @armeyn
  • @cyncynthiaaa
  • @deardiar
  • @dendiriandi
  • @dheaadyta
  • @evanjanuli
  • @kartikaintan
  • @NH_Ranie
  • @nisfp
  • @romeogadungan
  • @sanny_nielo
  • @saputraroy
  • @sarahpuspita
  • @TiaSetiawati

Blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • working-paper
    • Join 41 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • working-paper
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
%d bloggers like this: