• Gelaph’s Blog
  • Mia’s Blog
  • Gelaph on Tumblr
  • Mia on Tumblr
  • About Working-Paper

working-paper

~ Documentation of Emotion

working-paper

Tag Archives: matahari

Matahari, Bumi, dan Bulan

29 Sunday Apr 2012

Posted by gelaph in Fiction & Imagination

≈ Leave a comment

Tags

@gelaph, bulan, bumi, cerita pendek, fiksi, Grahita Primasari, matahari

Prepared by: GP
Reviewed by: MH

 

Bumi

Ah, kemana lagi si Matahari? Tidak tahukah ia di sini aku merindukannya? Apa sajakah gerangan hal yang menjadi urusannya sampai-sampai ia sering menghilang?

Bulan

Aku selalu mengagumi Bumi. Ia begitu cantik. Warna biru lautannya bercampur indah dengan warna hijau daratannya. Apalagi kalau ia mengenakan awan putihnya, berarak di atas pelupuk matanya, sungguh aku jatuh cinta. Tapi tampaknya ia sangat mencintai Matahari. Si makhluk angkuh yang semena-mena, yang selalu menutupi keberadaanku dengan kekuatan cahayanya.

Matahari

Aku capek dengan Bumi. Kerjanya mengomel terus tiada henti. Aku berikan cahaya untuk menumbuhkan pepohonannya, ia bilang ia kepanasan. Saat aku menyingkir dan membiarkan Hujan menumpahkan air matanya, ia bilang ia kedinginan. Saat aku bersamanya, ia mengenakan awan putihnya, tak mau menatapku. Saat aku tak ada, ia mencariku. Sungguh aku tak mengerti jalan pikirannya.

Bumi

Dan hey, siapa itu yang muncul di balik pekat malam? Menarik juga dia. Tampan dan tenang. Cahayanya sungguh lembut menyentuh wajah.

Bulan

Akhirnya ia menyadari keberadaanku. Ia harus tahu bahwa selama ia sibuk mengelilingi Matahari, aku selalu berada di dekatnya, mengelilinginya, berharap bahwa ia menyadari aku akan selalu ada untuknya. Dan malam ini, aku sedang dalam kondisi terbaikku, purnama. Kulemparkan senyum dan kuajak ia bersenda gurau. Kubiarkan ia berkeluh kesah. Hanya itu yang dapat kuberikan kepadanya. Mana sanggup aku memberikan cahaya yang ia butuhkan untuk menumbuhkan pepohonannya? Mana sanggup aku menyelaraskan Merkurius, Mars, Venus, dan lain-lainnya itu agar tetap berada di lintasan masing-masing dan tidak mengganggunya?

Matahari

Akhir-akhir ini aku merasa bahwa Bumi agak aneh. Ia tidak sering cemberut seperti biasanya. Cemberut yang menyebabkan lempengan wajahnya bergeser dan membuat gempa. Atau marah-marah sambil melontarkan kerikil-kerikil panas dari kawah berapinya. Apa yang terjadi padanya? Ia tampak, bahagia? Ah tapi sudahlah, mungkin ini hanya perasaanku saja.

Bumi

Dan hey, apa ini? Kenapa banyak kupu-kupu beterbangan di sekitar khatulistiwaku? Semakin lama semakin banyak, membuatku mau tak mau jadi tersenyum melihatnya. Mungkinkah aku jatuh cinta lagi? Dengan sosok lembut nan menenangkan itu? Ah, mengingatnya saja sudah mampu membuatku mengundang Bu Pelangi ke rumah, padahal Pak Hujan sudah lama tidak kuajak mampir.

Matahari

Tampaknya aku tahu apa penyebab keanehan Bumi akhir-akhir ini. Aku memergokinya sedang bercanda tawa dengan Bulan. Ia tampak sangat bahagia. Garis bawahi kata “sangat”.

Bulan

Kenapa malam berlalu begitu cepat? Tumben Matahari bangun lebih awal, jadi tadi ia sempat melihatku sedang mencela Bumi gara-gara ia bilang kalau ia lupa membersihkan salah satu sungainya. Astaga, cantik-cantik jorok ya dia ternyata? Hahaha. Tapi aku tetap mencintainya, dan ia hanya perlu tahu hal itu. Itu saja sudah cukup bagiku.

Bumi

Ah, aku bingung sekali. Pagi itu Bulan menyatakan perasaannya padaku. Bahwa ia sangat mencintaiku. Sungguh, yang ingin kulakukan saat itu hanyalah memeluknya, tapi entah kenapa aku malah berlari menjauhinya. Aku tak sanggup berlama-lama menatap mata teduhnya. Aku takut aku makin jatuh cinta. Aku tidak mungkin mengkhianati Matahari yang begitu setia menjagaku. Aku tidak bisa. Itu saja.

Matahari

Ada apa dengan Bumi? Kenapa beberapa hari ini badai tsunami menghiasi wajahnya? Begitu aku mendekat untuk menghiburnya, ia malah makin terlihat merana, menolak untuk kudekati. Baiklah, akan kubiarkan ia sendiri saja dulu untuk menenangkan dirinya.

Bulan

Sungguh aku sedih sekali melihat Bumi beberapa hari ini. Sakit rasanya melihat ia bergulung dengan kesedihan. Mungkin memang ini yang terbaik untuk semuanya. Kalau aku mengikuti egoku, akan kubawa ia agar selalu bersamaku. Tapi aku tahu, itu tidak baik untuknya. Ia bisa mati tanpa keberadaan Matahari. Tampaknya aku yang harus menarik diri dari kehidupannya. Agar ia bisa melanjutkan hidupnya seperti biasa. Pertanyaannya, mampukah aku hidup jauh darinya?

———————————————————————————————————————————————————————

Dari kejauhan Sang Sutradara tersenyum melihat ketiga aktornya. Ia telah merancang skenario untuk mereka bertiga. Pada suatu waktu, ia akan memercikkan api cemburu sedikit lebih banyak pada Matahari dan menambahkan sejumput ego pada Bulan. Hal ini akan membuat perang antara keduanya tak terelakkan, dengan Bumi sebagai pelerai. Sehingga pada akhirnya, mereka bertiga akan hancur, lebur, lalu kembali kepada ketidakadaan.

-Jakarta, 11 Desember 2011-

 

-THE END-

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
Like Loading...

Two nice-young-Taurean ladies who are passionate on sharing some fiction stories. Read, and fall for our writings :)

  • gelaph's avatar
  • clients's avatar
  • myaharyono's avatar

Just click follow and receive the email notification when we post a brand new story! :)

Our Filing Cabinet

Working-Paper Preparers

  • gelaph's avatar gelaph
    • Bayangmu Teman
    • Penyesalan Selalu Datang Terlambat
    • Seratus Dua Puluh Detik
    • My Kind of Guy
    • Hati-hati, Hati
    • Matahari, Bumi, dan Bulan
    • Si Jaket Merah
    • Manusia Zaman Batu
    • Sebuah Perjalanan
    • First Thing on My Head
  • clients's avatar clients
    • Cinta Ala Mereka
    • Fix You – Part 2
    • Sepatu untuk Titanium
    • Susan dan Sepatu Barunya
    • My Mysterious Friend
    • Perih
    • Sayang yang (Telanjur) Membeku
    • Menikmati (Bersama) Bintang
    • Malam Ke-Tiga-Puluh-Sembilan
    • Dua Tangis Untuk Kasih
  • myaharyono's avatar myaharyono
    • Kita (Pernah) Tertawa
    • Sang Penari
    • Jangan Jatuh di Bromo
    • Perkara Setelah Putus
    • A Gentle Smile in Amsterdam
    • The Simple Things
    • Sepatu Sol Merah
    • Tell Us Your Shoes Story
    • How To Be Our Clients
    • Hari Yang Ku Tunggu

Ready to be Reviewed

  • Kita (Pernah) Tertawa
  • Bayangmu Teman
  • Cinta Ala Mereka
  • Fix You – Part 2
  • Sang Penari
  • Sepatu untuk Titanium
  • Susan dan Sepatu Barunya
  • Jangan Jatuh di Bromo
  • My Mysterious Friend
  • Perih
  • Sayang yang (Telanjur) Membeku
  • Menikmati (Bersama) Bintang
  • Malam Ke-Tiga-Puluh-Sembilan
  • Dua Tangis Untuk Kasih
  • Fix You

Ledger and Sub-Ledger

  • Cerita Cinta (44)
  • Estafet Working-Paper (5)
  • Fiction & Imagination (12)
  • Writing Project (2)

Mia on Twitter

Tweets by myaharyono

Gelaph on Twitter

Tweets by gelaph

Meet our clients

  • @armeyn
  • @cyncynthiaaa
  • @deardiar
  • @dendiriandi
  • @dheaadyta
  • @evanjanuli
  • @kartikaintan
  • @NH_Ranie
  • @nisfp
  • @romeogadungan
  • @sanny_nielo
  • @saputraroy
  • @sarahpuspita
  • @TiaSetiawati

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Subscribe Subscribed
    • working-paper
    • Join 41 other subscribers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • working-paper
    • Subscribe Subscribed
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
%d